Mengidentifikasi Teks 2 : Peristiwa
Pembentukan ASEAN
Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan
berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini, seperti ASA
(Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan
SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun dengan
negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization)
dan ASPAC (Asia and Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara
dengan negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic
Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia
Afrika).
ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak
memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia
Tenggara.
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan tetapi,
keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan operasinya
bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja sama
regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan dorongan
pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The
Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih
didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial
antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di bidang
pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari delapan
anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan Thailand. Kegiatannya
tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di kawasan Asia Tenggara,
sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan
Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan
pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara atas dasar
kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian
secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada
keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip tersebut mendorong
lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti
oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk
meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun
demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama
regional bagi kedua benua.
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja
sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang
pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat
bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat
lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja sama
tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di antara
negara anggotanya.
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja
sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam merupakan
pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan Affiliate Members. Markas besarnya di Bangkok dan
keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan nonASEAN.
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha
untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di
kawasan ini.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi
Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di
Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30
September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri
konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih
bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi
presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan
diplomatik dengan Malaysia.
Dampak positif dari
meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara
mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif
yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah
Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan
Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai
berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Mengidentifikasi
Peristiwa pada Teks 2 : Peristiwa Pembentukan ASEAN
Paragraf
|
Peristiwa
|
Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah
melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama regional di kawasan ini,
seperti ASA (Association of Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina,
Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of Education
Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South
East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council).
Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut
telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East),
Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi pada tahap orientasi ini adalah Terbentuknya ASEAN.
2.
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Negara di Asia Tenggara
3.
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1967.
4.
Peristiwa
tersebut terjadi di Asia
Tenggara
5.
Peristiwa
ini terjadi karena Komunikasi
antara negara Asia Tenggara dengan negara di luar kawasan tersebut telah
berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East),
Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
6.
Peristiwa
ini berawal dari beberapa
negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
Pacific Council).
|
ECAFE
dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and
Social Commission for Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang
banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di
Asia Tenggara.
|
1. Peristiwa yang diidentifikasi
adalah ECAFE.
2. Pelaku dalam peristiwa tersebut
adalah Negara di Asia Tenggara.
3. Peristiwa yang dimaksud terjadi
pada 28 Mei 1947.
|
Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Akan
tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya mencerminkan kerja
sama regional. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan
dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam pertemuan
konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina. Pertemuan dimaksudkan agar
suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi
dan sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi Colombo Plan.
2.
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Negara di Asia Tenggara.
3.
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 1950.
4.
Peristiwa
tersebut terjadi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
5.
Peristiwa
ini terjadi karena untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia
Tenggara.
|
SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di
bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi adalah SEATO.
2.
Pelaku
dalam peristiwa ini adalah Filipina dan Thailand.
3.
Peristiwa
ini terjadi pada 1954 dan 1977.
4.
Peristiwa
tersebut berawal dari kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya
bercorak anti komunis.
5.
Peristiwa
ini terjadi karena kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara di
kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan
Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang
didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara
atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian
semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta
penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional. Berbagai prinsip
tersebut mendorong lahirnya gerakan solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non
Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan
Komunike Bersama untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial
budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA tidak dimaksudkan secara khusus
untuk membentuk kerja sama regional bagi kedua benua.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi adalah KAA.
2.
Pelaku
dalam peristiwa ini adalah 29 negara dari 2 benua
3.
Peristiwa
ini terjadi pada 1955.
4.
Peristiwa
ini terjadi karena mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip
hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan
integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan,
koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara damai,
mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan
kewajiban internasional.
|
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja
sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang
pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat
bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih
singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama. Kegagalan kedua kerja
sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling curiga di
antara negara anggotanya.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi adalah Pembentukan ASA.
2.
Peristiwa
ini terjadi pada 1961 dan 1963.
3.
Pelaku
dalam peristiwa ini adalah Malaya, Filipina, Thailand, Indonesia.
4.
Peristiwa
ini berawal dari memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara
anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, dibentuk Maphilindo
yang merupakan forum kerja sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia.
5.
Peristiwa
ini terjadi karena Indonesia tidak ikut di dalamnya.
Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan
dan saling curiga di antara negara anggotanya.
|
ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru. Meskipun
menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi dengan melihat komposisi
anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok. Kelemahan yang
menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi adalah ASPAC.
2.
Peristiwa
ini terjadi pada 1961.
3. Pelaku dalam peristiwa ini adalah Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
4.
Peristiwa
ini terjadi karena menitikberatkan pada kerja sama ekonomi,
tetapi dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada
salah satu blok.
|
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja
sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam
merupakan pendirinya. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
Affiliate Members. Markas besarnya di
Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan non ASEAN.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi adalah SEAMEO.
2.
Peristiwa
ini terjadi pada 1965.
3.
Pelaku
dalam peristiwa ini adalah Laos, Malaysia, Filipina, Singapura,
Thailand, dan Vietnam.
4.
Peristiwa
ini terjadi di Bangkok.
5.
Peristiwa
ini berawal dari maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui
pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan.
|
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa
saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha
untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di
kawasan ini.
|
1.
Peristiwa
yang diidentifikasi adalah Terbentuknya ASEAN.
2.
Peristiwa
ini terjadi pada 1965.
3.
Pelaku
dalam peristiwa ini adalah Negara di Asia Tenggara.
4.
Peristiwa
ini terjadi di Asia Tenggara.
5.
Peristiwa
ini berawal dari tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk meningkatkan taraf
hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan rasa saling curiga,
mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
6.
Peristiwa
ini terjadi karena perkembangan geopolitik Asia Tenggara
sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas
berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi
Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya. Di
Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan Gerakan 30
September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk mengakhiri
konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya hubungan yang
lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di Filipina, Marcos yang terpilih
menjadi presiden menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan
hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
1.
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Singapura.
2.
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada tahun 1965
dan 30
September 1965.
3.
Peristiwa
tersebut terjadi di Asia
Tenggara.
4.
Peristiwa
ini terjadi karena Federasi Malaysia berusaha untuk membuka
hubungan dengan negara tetangganya.
|
Dampak positif dari
meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara
mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional. Pertemuan konsultatif
yang dilakukan secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia,
Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
kebudayaan. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, ditandatanganilah
Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia
dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menandai berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang
berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
1.
Pelaku
dalam peristiwa tersebut adalah Negara di Asia Tenggara
2.
Peristiwa
yang dimaksud terjadi pada 8 Agustus 1967.
3.
Peristiwa
tersebut terjadi di Bangkok.
4.
Peristiwa
ini terjadi karena pertemuan konsultatif yang dilakukan
secara intensif antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia,
Filipina, Singapura, dan Thailand yang menghasilkan rancangan Joint
Declaration, yang mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh pertalian sejarah dan
kebudayaan.
5.
Peristiwa
ini berawal dari dampak positif dari
meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara
mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
|
Mengidentifikasi Konfiks pada Teks 2
: Peristiwa Pembentukan ASEAN
Paragraf
|
Identifikasi Teks
|
Konfiks
|
Makna
|
Fungsi
|
I
|
1. Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di
Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama
regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian
Ministers of Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan
ini, seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and
Pacific Council). Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for
Asia and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
--
|
--
|
--
|
II
|
1. ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang kemudian diubah
menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the Pacific),
yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi pertumbuhan
kerja sama regional di Asia Tenggara.
|
pertumbuhan
|
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
|
Membentuk kata benda
|
1. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk
memberikan 26 Kelas XII Semester 1dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia
Union di Baguio, Filipina.
2. Pertemuan dimaksudkan
agar suara Asia lebih didengar di PBB dan mendorong kerja sama di bidang
ekonomi dan sosial antarnegara di Asia.
|
pertemuan
|
Menyatakan
hasil perbuatan.
|
Membentuk
kata benda
|
|
SEATO yang dibentuk pada 1954
merupakan kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar
pembentukannya bercorak anti komunis.
|
pertahanan
|
Menyatakan
hasil perbuatan.
|
Membentuk kata benda
|
|
KAA yang diselenggarakan di
Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip
hubungan antarnegara yang didasarkan pada penghormatan kedaulatan
dan integritas wilayah semua negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan,
koeksistensi secara damai, penyelesaian semua pertikaian secara
damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan
dan kewajiban internasional.
|
penghormatan
kedaulatan
kesamaan
kemerdekaan
pertikaian
keadilan
kewajiban
|
Menyatakan
hasil perbuatan
|
Membentuk
kata benda
|
|
1. Dasar pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia
tidak ikut di dalamnya.
2. Kegagalan
kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh adanya pertentangan dan saling
curiga di antara negara anggotanya.
|
persamaan
kegagalan
pertentangan
|
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
Terkena/menderita
sesuatu hal.
Menyatakan
hasil perbuatan.
|
Membentuk
kata benda
|
|
1. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi
Bahasa Indonesia 27dengan melihat
komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah
satu blok.
3. Kelemahan
yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan.
4. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota
ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
kecondongan
kelemahan
keanggotaan
keberadaan
|
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar.
|
Membentuk kata benda
|
|
Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan
maksud memajukan kerja sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan,
dan kebudayaan.
|
pengetahuan
kebudayaan
|
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
Menyatakan
hal yang disebut dalam kata dasar.
|
Membentuk
kata benda
|
|
1. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama
untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus
meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan
kerja sama.
2. Perkembangan geopolitik
Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan
bersama atas berbagai masalah yang dihadapi Negara di kawasan ini.
|
kesadaran
pengembangan
perkembangan
|
Menyatakan
sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
|
Membentuk
kata benda
|
|
1. Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi
Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul kegagalan
Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan upaya untuk
mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan terjalinnya
hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya.
3. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden
menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan
hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
kegagalan
kebijakan
|
Kena
atau menderita sesuatu hal.
Menyatakan
sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
|
Membentuk kata benda
|
|
1.
Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara para
Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand
yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup kesadaran
akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan.
2.
Dalam pertemuan 8 Agustus
1967 di Bangkok, 28 Kelas XII Semester 1ditandatanganilah Deklarasi
ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri
Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai
berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang berarti Perhimpunan
Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
Pertemuan
kesadaran
peningkatan
pengertian
pertalian
perhimpunan
|
Menyatakan
hasil perbuatan.
Menyatakan
sesuatu hal atau peristiwa yang telah terjadi.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
Menyatakan
hasil perbuatan.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
Menyatakan
peristiwa/hal perbuatan/proses.
|
Membentuk kata sifat
|
Mengidentifikasi Konjungsi pada Teks 2 : Peristiwa
Terbentuknya ASEAN
Paragraf
|
Identifikasi Teks
|
Konjungsi
|
I
|
1. Sebelum
terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di Asia
Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja
sama regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of
Southeast Asia), Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan
SEAMEO (South East Asian Ministers of Education Organization), maupun
dengan negara di luar kawasan ini, seperti SEATO (South
East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia and Pacific Council).
2. Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan
negara di luar kawasan tersebut telah berkembang dalam
ECAFE (Economic Commission for Asia and the Far East), Colombo Plan, dan
KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
-
sebelum
-
pada
-
telah
-
untuk
-
seperti
-
dan
-
maupun
-
dengan
-
dalam
|
II
|
1. ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947 yang
kemudian
diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia and the
Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi bagi
pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
|
-
pada
-
kemudian
-
yang
-
bagi
|
III
|
1. Colombo Plan, yang terbentuk pada
1950 dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan
Asia Tenggara.
2. Akan tetapi,
keanggotaannya tidak berasal dari suatu kawasan tertentu dan
operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak sepenuhnya
mencerminkan kerja sama regional.
3. Walaupun
demikian, keberadaannya bermanfaat untuk memberikan 26 Kelas XII
Semester 1 dorongan pentingnya kerja sama regional Asia Tenggara dalam
pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio, Filipina.
4. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di
PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan
sosial antarnegara di Asia. Namun, gagasan tersebut tidak
berlanjut.
|
-
yang
-
pada
-
untuk
-
dan
-
akan tetapi
-
sehingga
-
walaupun
-
dalam
-
agar
-
namun
|
IV
|
1. SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan
kerja sama di bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya
bercorak anti komunis.
2. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu
Filipina dan Thailand. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan
berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya
dibekukan pada 1977.
|
-
yang
-
pada
-
dengan
-
dari
-
yaitu
-
dan
-
sehingga
-
akhirnya
|
V
|
1. KAA yang diselenggarakan di Bandung pada
1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, antara lain memuat
prinsip hubungan antarnegara yang didasarkan pada
penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua
negara atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai,
penyelesaian semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama
timbal-balik, serta penghormatan pada keadilan dan kewajiban
internasional.
2. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang
diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut
mengeluarkan Komunike bersama untuk meningkatkan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian, KAA
tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama
regional bagi kedua benua.
|
-
yang
-
pada
-
antara lain
-
dan
-
atas
-
serta
-
oleh
-
untuk
-
walaupun
|
VI
|
1. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan
kerja sama ekonomi dan kebudayaan di antara negara
anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada 1963
dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama
antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar
pembentukannya berpegang pada Piagam PBB, Deklarasi
Bandung, serta persamaan ras.
2. ASA tidak dapat bertahan lama karena Indonesia tidak
ikut di dalamnya. Maphilindo lebih singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar
kerja sama.
3. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh
adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara
anggotanya.
|
-
pada
-
dan
-
kemudian
-
karena
-
oleh
-
juga
|
VII
|
1. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan
Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama
ekonomi, tetapi Bahasa Indonesia
27 dengan melihat komposisi anggotanya terdapat kecondongan
politik pada salah satu blok. Kelemahan yang menonjol ialah
keanggotaan Taiwan. Setelah terjalinnya hubungan RRC dengan
negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC berakhir.
|
-
yang
-
pada
-
tetapi
-
dengan
-
setelah
-
maka
|
VII
|
1. Pada
1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama
antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan
kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam merupakan pendirinya.
2. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
Affiliate Members. Markas besarnya di
Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan
nonASEAN.
|
-
pada
-
dengan
-
dan
-
juga
-
kemudian
|
IX
|
1. Tumbuhnya kesadaran akan perlunya kerja sama untuk
meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan, sekaligus meredakan
rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan pengembangan kerja sama.
Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi
usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai masalah yang
dihadapi negara di kawasan ini.
|
-
akan
-
untuk
-
sekaligus
-
sesudah
-
atas
-
yang
|
X
|
1. Pada
1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk
membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul
kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian
melakukan upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta
mengusahakan terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan
negara tetangganya.
3. Di Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden
menggantikan Macapagal mengambil kebijakan untuk memulihkan
hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
-
pada
-
yang
-
dari
-
untuk
-
kemudian
-
dengan
|
XI
|
1. Dampak positif dari meredanya
rasa saling curiga
dan konflik antara
bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
2. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif antara
para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang
mencakup kesadaran akan perlunya peningkatan saling
pengertian untuk hidup bertetangga secara baik, serta kerja sama yang
bermanfaat di antara negara yang sudah terikat oleh
pertalian sejarah dan kebudayaan.
3. Dalam
pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, 28
Kelas XII Semester 1
ditandatanganilah Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh
Wakil Perdana Menteri Malaysia dan Menteri Luar Negeri Indonesia,
Filipina, Singapura, dan Thailand yang menandai
berdirinya Association of South East Asian Nations (ASEAN) yang
berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
-
dari
-
dan
-
antara
-
ang
-
akan
-
untuk
-
serta
-
dalam
-
oleh
|
Mengidetifikasi
Kata Baku dan Kata Tidak Baku pada Teks 2 : Peristiwa Terbentuknya ASEAN
Paragraf
|
Identifikasi Teks
|
Kata Tidak Baku
|
Kata Baku
|
I
|
1. Sebelum terbentuknya ASEAN pada 1967, beberapa negara di
Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk membentuk kerja sama
regional di kawasan ini, seperti ASA (Association of Southeast Asia),
Maphilindo (Malaya, Philipina, Indonesia), dan SEAMEO (South East Asian Ministers of
Education Organization), maupun dengan negara di luar kawasan ini,
seperti SEATO (South East Asia Treaty Organization) dan ASPAC (Asia
and Pacific Council).
2. Komunikasi antara negara Asia Tenggara dengan negara di
luar kawasan tersebut telah berkembang dalam ECAFE (Economic Commission for Asia
and the Far East), Colombo Plan, dan KAA (Konferensi Asia Afrika).
|
Association
of Southeast Asia
South
East Asian Ministers of Education Organization
South
East Asia Treaty Organization
Asia and
Pacific Council
|
Asosisasi
Asia Tenggara
Selatan
Menteri Asia Timur dari Organisasi Pendidikan
Organisasi
Perjanjian Asia Timur Selatan
Asia
dan Dewan Pasifik
|
II
|
1.
ECAFE dibentuk pada 28 Mei 1947
yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for Asia
and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan
inspirasi bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara.
|
Economic
and Social Commission for Asia and the Pacific
|
Komisi Social Dan Ekonomi Untuk
Asia Dan Pasifik
|
III
|
1. Colombo Plan, yang terbentuk pada 1950 dimaksudkan untuk
meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
2. Akan tetapi, keanggotaannya tidak berasal dari suatu
kawasan tertentu dan operasinya bersifat bilatelaral, sehingga tidak
sepenuhnya mencerminkan kerja sama regional.
3. Walaupun demikian, keberadaannya bermanfaat untuk
memberikan 26 Kelas XII Semester 1 dorongan pentingnya kerja sama
regional Asia Tenggara dalam pertemuan konsultatif The Asia Union di Baguio,
Filipina.
4. Pertemuan dimaksudkan agar suara Asia lebih didengar di
PBB dan mendorong kerja sama di bidang ekonomi dan sosial antarnegara di
Asia. Namun, gagasan tersebut tidak berlanjut.
|
--
|
--
|
IV
|
1. SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di
bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. Dari
delapan anggotanya, hanya dua dari Asia Tenggara, yaitu Filipina dan
Thailand.
2. Kegiatannya tidak mencerminkan kepentingan berbagai negara
di kawasan Asia Tenggara, sehingga akhirnya dibekukan pada 1977.
|
--
|
--
|
V
|
1. KAA yang diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan
Dasa Sila Bandung, antara lain memuat prinsip hubungan antarnegara yang
didasarkan pada penghormatan kedaulatan dan integritas wilayah semua negara
atas dasar kesamaan, kemerdekaan, koeksistensi secara damai, penyelesaian
semua pertikaian secara damai, mendorong kerja sama timbal-balik, serta
penghormatan pada keadilan dan kewajiban internasional.
2. Berbagai prinsip tersebut mendorong lahirnya gerakan
solidaritas Asia Afrika dan gerakan Non Blok. KAA yang diikuti oleh 29 negara
dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama untuk meningkatkan
kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik. Walaupun demikian,
KAA tidak dimaksudkan secara khusus untuk membentuk kerja sama regional bagi
kedua benua.
|
--
|
--
|
VI
|
1. Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama
ekonomi dan kebudayaan di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan
Thailand. Kemudian, pada 1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja
sama antara Malaya, Filipina, dan Indonesia. Dasar pembentukannya berpegang
pada Piagam PBB, Deklarasi Bandung, serta persamaan ras. ASA tidak dapat
bertahan lama karena Indonesia tidak ikut di dalamnya. Maphilindo lebih
singkat lagi umurnya karena sempitnya dasar kerja sama.
2. Kegagalan kedua kerja sama tersebut juga dipengaruhi oleh
adanya pertentangan dan saling curiga di antara negara anggotanya.
|
--
|
--
|
VII
|
1. ASPAC yang dibentuk pada 1961 beranggotakan Jepang,
Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia Baru.
2. Meskipun menitikberatkan pada kerja sama ekonomi, tetapi
Bahasa Indonesia 27 dengan melihat
komposisi anggotanya terdapat kecondongan politik pada salah satu blok.
3. Kelemahan yang menonjol ialah keanggotaan Taiwan. Setelah
terjalinnya hubungan RRC dengan negara anggota ASPAC, maka keberadaan ASPAC
berakhir.
|
--
|
--
|
VIII
|
1. Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja
sama antara bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan
kebudayaan. Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan
Vietnam merupakan pendirinya.
2. Organisasi ini juga memiliki Associate Members dan
Affiliate Members. Markas besarnya di
Bangkok dan keanggotaannya kemudian meliputi negara ASEAN dan nonASEAN.
|
--
|
--
|
IX
|
Tumbuhnya kesadaran akan perlunya
kerja sama untuk meningkatkan taraf hidup di antara bangsa sekawasan,
sekaligus meredakan rasa saling curiga, mendorong mereka mengupayakan
pengembangan kerja sama. Perkembangan geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965
sangat memengaruhi usaha untuk mencari pemecahan bersama atas berbagai
masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
|
--
|
--
|
X
|
1. Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi
Malaysia berusaha untuk membuka hubungan dengan negara tetangganya.
2. Di Indonesia, Pemerintahan Orde Baru yang lahir menyusul
kegagalan Gerakan 30 September 1965 yang didalangi PKI, kemudian melakukan
upaya untuk mengakhiri konfrontasi dengan Malaysia serta mengusahakan
terjalinnya hubungan yang lebih bersahabat dengan negara tetangganya. Di
Filipina, Marcos yang terpilih menjadi presiden menggantikan Macapagal
mengambil kebijakan untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Malaysia.
|
--
|
--
|
XI
|
1. Dampak positif dari
meredanya rasa saling
curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara
mendorong pembentukan organisasi kerja sama regional.
2. Pertemuan konsultatif yang dilakukan secara intensif
antara para Menteri Luar Negeri Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan
Thailand yang menghasilkan rancangan Joint Declaration, yang mencakup
kesadaran akan perlunya peningkatan saling pengertian untuk hidup bertetangga
secara baik, serta kerja sama yang bermanfaat di antara negara yang sudah
terikat oleh pertalian sejarah dan kebudayaan.
3. Dalam pertemuan 8 Agustus 1967 di Bangkok, 28 Kelas XII
Semester ditandatanganilah
Deklarasi ASEAN atau Deklarasi Bangkok oleh Wakil Perdana Menteri Malaysia
dan Menteri Luar Negeri Indonesia, Filipina, Singapura, dan Thailand yang
menandai berdirinya Association of South East Asian Nations
(ASEAN) yang berarti Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
|
Association
of South East Asian Nations
|
Mengabstraksikan
Teks 2 Peristiwa Terbentuknya ASEAN
Sebelum terbentuknya ASEAN pada
1967, beberapa negara di Asia Tenggara telah melakukan berbagai upaya untuk
membentuk kerja sama regional di kawasan ini. Pertama, ECAFE dibentuk pada 28
Mei 1947 yang kemudian diubah menjadi ESCAP (Economic and Social Commission for
Asia and the Pacific), yaitu badan khusus PBB yang banyak memberikan inspirasi
bagi pertumbuhan kerja sama regional di Asia Tenggara. Kemudian, Colombo
Plan, yang terbentuk pada 1950
dimaksudkan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi di Asia Selatan dan Asia
Tenggara. Setelah itu, SEATO yang dibentuk pada 1954 merupakan kerja sama di
bidang pertahanan dengan dasar pembentukannya bercorak anti komunis. KAA yang
diselenggarakan di Bandung pada 1955 mencetuskan Dasa Sila Bandung, KAA yang
diikuti oleh 29 negara dari kedua benua tersebut mengeluarkan Komunike Bersama
untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik.
Pembentukan ASA pada 1961 bertujuan memajukan kerja sama ekonomi dan kebudayaan
di antara negara anggotanya, Malaya, Filipina, dan Thailand. Kemudian, pada
1963 dibentuk Maphilindo yang merupakan forum kerja sama antara Malaya,
Filipina, dan Indonesia. Tak lama kemudian ASPAC dibentuk pada 1961
beranggotakan Jepang, Malaysia, Thailad, Filipina, Australia, dan Selandia
Baru. Pada 1965 didirikan SEAMEO dengan maksud memajukan kerja sama antara
bangsa Asia Tenggara melalui pendidikan, pengetahuan, dan kebudayaan. Perkembangan
geopolitik Asia Tenggara sesudah 1965 sangat memengaruhi usaha untuk mencari
pemecahan bersama atas berbagai masalah yang dihadapi negara di kawasan ini.
Pada 1965 Singapura yang memisahkan diri dari Federasi Malaysia berusaha untuk
membuka hubungan dengan negara tetangganya. Dampak positif dari meredanya rasa
saling curiga dan konflik antara bangsa di Asia Tenggara mendorong pembentukan
organisasi kerja sama regional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar