Selasa, 11 Agustus 2015

KONFIKS, PREFIKS, INFIKS, SUFIKS

1.  Konfiks
Konfiks adalah afiks yang terdiri dari prefiks dan sufiks yang ditempatkan di antara kata dasar. Kata "konfiks" berasal dari bahasa Latin con- (dengan), dan -fix (tambahan). Afiks ini sering dijumpai di dalam bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah di Indonesia. Contoh di dalam bahasa Indonesia: "bersenang-senanglah", "dibagikan", "mempertanggungjawabkan", dan lain-lain.
2.      Kata Berimbuhan Per-An, Pe-An, Dan Ke-An
Penggunaan Imbuhan Per-An, Pe-An, Dan Ke-An
a.       Imbuhan Per-an
·         Bentuk : konfiks per-an bila melekat pada kata dasar akan mempunyai variasi bentuk (alomorf), yaitu:
1.      Per-an
Misal : satu      + per-an           persatuan
damai                           perdamaian
juang                            perjuangan
soal                              persoalan
adil                              peradilan
2.      Pe-an
Misal :  rumah  + per-an           perumahan
kerja                             pekerjaan        
layar                             pelayaran
desa                             pedesaan
3.      Pel-an
Misal : ajar      + per-an           pelajaran

·         Fungsi
Konfiks per-an berfungsi untuk membentuk kata benda.
Misal : industri (KB) + per-an           perindustrian
            kerja (KK)                             pekerjaan
            satu (KBil)                            persatuan
            panjang (KS)                         perpanjangan

·         Makna
1.      Menyatakan makna “hal-hal perbuatan”.
Misal :
-          Kita sebagai WNI harus selalu menciptakan perdamaian bangsa.
-          Sektor perindustrian di Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan.
2.      Menyatakan makna ‘proses’.
Misal :
-          Perbaikan rumah itu memerlukan waktu satu bulan.
-          Perpindahan kami ke Wonogiri ditunda satu minggu.
3.      Menyatakan makna “hasil”
Misal :
-          Keanekaragamaan budaya Indonesia menjadikan perbedaan satu sama lain.
-          Perkataan orang tua itu sangat menyentuh perasaanku.
4.      Menyatakan makna “tempat/daerah yang”.
Misal :
-          Lapangan sepak bola itu dijadikan tempat perkemahan.
-          Masyarakat perkotaan kurang memiliki sifat ramah.

b.      Imbuhan Pe-an
·         Bentuk
Konfiks pe-an bila melekat pada kata dasar mempunyai beberapa variasi bentuk (alomorf), yaitu:
1.      Pe-an
Misal:     nalar    + pe-an         penalaran
latih                                pelatihan
nilai                                penilaian
mandi                             pemandian
2.      Pen-an
Misal:     cium    + pe-an         penciuman
jambret               penjambretan
dapat                              pendapatan
tulis                                penulisan
jual                                 penjualan
3.      Pem-an
Misal:     bina     + pe-an              pembinaan
kakar                              pembakaran
paksa                              pemaksaan
potong                            pemotongan
vonis                              pemvonisan
4.      Peny-an
Misal:     salur     + pe-an              penyaluran
siksa                               penyiksaan
sunat                              penyunatan
susun                              penyusunan
suntik                             penyuntikan
5.      Peng-an
Misal:     asing    + pe-an            pengasingan
air                                   pengairan
hayat                              penghayatan
umum                             pengumuman
harga                              penghargaan
6.      Penge-an
Misal:     tahu     + pe-an            pengetahuan
kejar                               pengejaran
bom                                pengeboman
kembang                                    pengembangan
cek                                 pengecekan

·         Fungsi
Konfiks pe-an berfungsi untuk membentuk kata benda,
Misal:       latih (KK)        + pe-an            pelatihan
Kaji (KK)                         pengajian/pengkajian
Satu (KBil)                                   penyatuan
adil (KS)                          pengadilan

c.       Imbuhan Ke-an
·         Bentuk
Konfiks ke-an bila melekat pada kata dasar tidak mengalami perubahan bentuk.
Misal:       adil     + ke-an            keadilan
aman                                 keamanan
indah                                keindahan
datang                              kedatangan

·         Fungsi
Konfiks ke-an berfungsi membentuk kata benda dan kata kerja pasif.
a.       Membentuk kata benda.
-          Kata benda abstrak
Misal:      Tuhan (KB)     + ke-an            ketuhanan
bangsa (KB)                                kebangsaan
manusia (KB)                    kemanusiaan
cantik (KS)                                 kecantikan
-          Kata benda konkret
Misal:      Camat (KB) + ke-an   kecamatan
Lurah (KB)                                 kelurahan
Bupati (KB)                                kabupaten
b.      Membentuk kata kerja pasif
Misal: hujan   + ke-an            kehujanan
sakit                            kesakitan                    
panas                          kepanasan



2.     Prefiks
Prefiks adalah afiks atau imbuhan yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar. Bentuk atau morfem terikat prefiks atau awalan seperti ber-,meng-,peng-,dan per-.
a.       Prefiks meng-
-          Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai fonem /a/,/i/,/u/,/e/,/o/,/ǝ/,/k/,/h/,atau/x/, bentuk meng- tetap menjadi meng-/mǝŋ-/.
Contoh: Ibu guru menghapus papan tulis. (Cikgu menghapus papan tulis).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata menghapus, yang kata dasarnya adalah hapus. Kata hapus dimulai dengan fonem /h/, jadi pada kata menghapus tidak terjadi perubahan bentuk.
meng- + hapus      >          menghapus
-          Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /l/,/m/,/n/,/ῆ/,/ŋ/,/r/,/y/, atau /w/, bentuk meng- berubah menjadi me-.
Contoh: Joko meramal kejadian tahun yang akan datang.(Joko akan meramal kejadian tahun esok).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata meramal, yang kata dasarnya adalah ramal. Kata ramal dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata meramal meng- berubah menjadi me-, terjadi perubahan.
meng- + ramal      >          meramal
-          Jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /d/, atau /t/, bentuk meng- berubah menjadi men- / mǝn- /.
Contoh: Paman mendapat keberuntungan saat pemilihan kepala desa. (Pak Cik dapat keberuntungan saat pemilihan kepale desa).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata mendapat, yang kata dasarnya adalah dapat. Kata dapat dimulai dengan fonem /d/, jadi pada kata mendapat meng- berubah menjadi men-, terjadi perubahan.
meng- + dapat      >          mendapat

b.      Prefiks per-
-          Prefiks per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/ atau dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: Ani adalah anak yang paling periang dikeluarganya. (Ani adalah anak paling ceria dikeluarganye).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata periang, yang kata dasarnya riang. Kata riang dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata periang per- berubah menjadi pe-, /r/ pada per- dihilangkan sehingga hanya ada satu r saja.
per- + riang           >          periang
-          Prefiks per- tidak mengalami perubahan bentuk bila bergabung dengan dasar lain diluar kaidah.
Contoh : Rani mengikuti perlombaan melukis antar kampung. (Rani mengikuti perlombaan lukis antar kampong).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata perlombaan, yang kata dasarnya lomba. Kata lomba dimulai dengan fonem /l/, jadi pada kata perlombaan tidak terjadi perubahan.
per- + lomba + an             >          perlombaan

c.       Prefiks ber-
-          Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/.
Contoh: Paman berencana pindah rumah minggu depan. (Pak Cik ade rencana nak pindah umah minggu depan).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata berencana, yang kata dasarnya rencana. Kata rencana dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata berencana ber- berubah menjadi be-, terjadi perubahan.
ber- + rencana      >          berencana
-          Prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /ǝr/.
Contoh: Budi pergi ke Jakarta beserta orang tuanya. (Budi pergi ke Jakarta beserta orang tuanya).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata beserta, yang kata dasarnya serta. Kata serta suku pertamanya /ǝr/, jadi pada kata beserta ber- berubah menjadi be-.
ber- + serta           >          beserta
-          Prefiks ber- tidak berubah bentuknya bila digabungkan dengan dasar di luar kaidah 1-2.
Contoh : Tari bermimpi tidak mendapat juara satu di kelasnya. (Tari bermimpi tak dapat juare satu di kelasnye).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata bermimpi, yang kata dasarnya mimpi. Kata mimpi dimulai dengan fonem /m/, jadi tidak terjadi perubahan.
ber- + mimpi         >          bermimpi

d.      Prefiks ter-
-          Prefiks ter- berubah menjadi te- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/.
Contoh: Kepala bapak terasa sakit. (Kepalo bapak terase biso).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata terasa, yang kata dasarnya rasa. Kata rasa dimulai dengan fonem /r/, jadi pada kata terasa ter- berubah menjadi te-, terjadi perubahan bentuk.
ter- + rasa             >          teras
-          Jika suku pertama kata dasar berakhir dengan bunyi /er/, fonem /r/ pada prefiks ter- ada yang muncul dan ada pula yang tidak.
Contoh: Rana tepercik air panas. (Rana tepercik air hangat).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata tepercik, fonem /r/ tidak muncul.
ter- + percik          >          tepercik
-          Contoh: Vitamin C terdiri dari buah jeruk. (Vitamin C terdiri dari buah jeruk).
Pada contoh kalimat di atas terdapat kata terdiri, fonem /r/ muncul.
ter- + diri              >          terdiri

e.       Prefiks di-
-          Prefiks di- digabung dasar apapun tidak mengalami perubahan bentuk. Tetapi di sebagai prefiks harus dibedakan dan di sebagai preposisi. Jika di diikuti oleh kata yang menunnjukkan tempat, penulisannya dipisah.
Contoh:
1.      Kakak dipukul orang yang lain. (Kakak dipukul orang tak dikenal).
di- pada kalimat di atas di- nya digabungkan.
di- + pukul     >          dipukul
Ibu membeli sayuran di pasar. (Emak beli sayou di paso).
di- pada kalimat di atas dipisahkan karena menunjukkan tempat.
di- + pasar      >          di pasar
Paman lagi berada di Indonesia. (Pak Cik lagi berade di Indonesia).
Contoh ketiga sama dengan contoh kedua.
di- + Indonesia           >          di Indonesia

3.      Infiks
Infiks adalah afiks yang diselipkan di tengah kata dasar.
a.       Infiks –el-
Jari telunjuk adik sakit. (Jari telunjuk adik biso).
Kata dasar telunjuk adalah tunjuk yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi telunjuk.
Paman akan pergi jelajah hutan bersama ayah. (Pak cik akan pegi jelajah hutan bersame bapak).
Kata dasar jelajah adalah jajah yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi jelajah.
Contohlah para leluhur terdahulu. (Contohlah para leluhur kite terdahulu).
Kata dasar leluhur adalah luhur yang diselipkan –el- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi leluhur.
b.      Infiks –er-
Kakak sedang bermain seruling. (Akak sedang bermain seruling).
-          Kata dasar seruling adalah suling yang diselipkan –er- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi seruling.
Serabut kelapa itu banyak dicari orang. ( Serabut kelape tu banyak dicari orang).
-          Kata dasar serabut adalah sabut yang diselipkan –er- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi serabut.
Kerudung bibi sangat cantik. (Tudung Mak cik sangat comel).
-          Kata dasar kerudung  adalah kudung yang diselipkan –er- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi kerudung.
c.       Infiks –em-
-          Ide cemerlang adik sangat bagus. (Ide cemerlang Adik sangat bagus).
Kata dasar cemerlang adalah cerlang yang diselipkan –em- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi cemerlang.
-          Kemilau lampu dimana-mana. (Kemilau lampu dimane-mane).
Kata dasar kemilau adalah kilau yang diselipkan –em- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi kemilau.
-          Suara gemuruh terdengar sangat kuat. (Suare gemuruh tu terdenga sangat besar).
Kata dasar gemuruh adalah guruh yang diselipkan –em- ditengah kata dasar atau dari suku pertama menjadi gemuruh.

4.      Sufiks
Sufiks adalah akhiran, bentuk morfem terikat ini digunakan di bagian belakang kata.
a.       Sufiks –kan
Sufiks –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada dasar kata apa pun. Tetapi biasanya sufiks –kan seringkali dikacaukan dengan sufiks –an yang kata dasarnya kebetulan berakhiran fonem /k/. Sebagai verba jumlah huruf k-nya ada dua, tetapi sebagai nomina, huruf k-nya hanya satu.
Contoh:
-          Letakkan meja itu kembali pada tempatnya. (Tarok meja tu kembali pade tempatnye).
Letak                    +          -kan                 >          letakkan
-          Tembakkan peluru itu tepat pada sasarannya. (Tembakkan peluru tu tepat pade sasarannye).
Tembak    +         -kan                 >          tembakkan
-          Ibu menyuruh adik  jelaskan apa yang terjadi tadi. ( Emak menyuruh adik jelaskan ape yang telah terjadi tadi).
Jelas                       +           -kan               >          jelaskan
b.      Sufiks –i
Sufiks –i tidak mengalami perubahan jika ditambahkan pada dasar kata apa pun. Tetapi pada kata yang berakhir fonem /i/ tidak dapat diikuti oleh sufiks –i.
Contoh:
-          Hormati jasa para pahlawan kita terdahulu. (Hormatilah jase para pahlawan kite terdahulu).
Hormat      +         -i                      >          hormati
-          Tetap  syukuri apa yang telah Allah berikan kepada kita. (Tetap syukuri ape yang telah Allah nak berikan kepada kite).
-          Syukur      +           -i                     >          syukuri
Ampuni  kesalahan yang telah dibuatnya semalam. (Ampuni kesalahan yang telah dibuatnye semalam).
Ampun     +          -i                      >          ampuni
c.       Sufiks –an
Sufiks –an tidak mengalami perubahan bentuk jika digabungkan dengan dasar kata apa pun. Jika fonem terakhir suatu kata dasar adalah /a/, dalam tulisan fonem itu dijejerkan dengan sufiks –an.
Contoh:
-          Anak jalanan itu selalu membuat keributan.(Budak kecik tu selalu membuat keributan).
Jalan         +          -an       >          jalanan
-          Uang bulanan Rani belum dikirim paman. (Duit bulanan Rani tak dikirim pak cik).
Bulan        +          -an       >          bulanan
-          Daratan Eropa terjadi banjir bulan ini. (Daratan Eropa telah terjadi banjir bulan ni).
Darat        +          -an       >          daratan

Sumber : http://yunitassari.blogspot.com/2014/05/prefiks-infiks-sufiks-dan-konfiks_5973.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar